1.)
Iman: (n.) Faith
1. Trust, Complete confidence: put one’s faith in God.
2. Strong religius belief: Blind / Unquestioning belief
[Oxford Advance Learner’s Dictionary]
Iman: sikap yang didalamnya seseorang melepaskan andalan pada segala
usahanya sendiri untuk mendapatkan keselamatan, entah itu kebajikan, kebaikan
susila atau apa saja, kemudian sepenuhnya mengandalkan Yesus Kristus, dan
mengharap hanya dari Dia segala sesuatu yang dimaksud keselamatan.
[Ensiklopedi Alkitab Masa Kini]
Iman: dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu
yang tidak kita lihat. [Ibrani 11:1]
2.)
Keyakinan: (n.) Belief
A feeling that sth or sb is real and true, trust or confidence in sth / sb.
A thing that one accepts as true or real.
[Oxford advance Learner’s Dictionary]
Penjelasan di atas menyatakan bahwa antara
iman dan keyakinan adalah sinonim.
Iman yang benar di dalam konsep “Orang Percaya” adalah iman yang aktif atau iman yang terus bertumbuh.
Dan hal tentang iman ini, saya dasarkan pada karya penebusan / penyelamatan Yesus Kristus sampai di kayu salib untuk semua manusia agar memperoleh jalan keselamatan tersebut.
(Yoh 3:16)
Pertumbuhan iman ini dipahami dengan tahapan sebagai berikut:
1.
Tahap ke-1: Benih
Benih ini adalah benih Firman Tuhan yang tertanam di dalam hati setiap
manusia yang ditaburkan oleh pemberita Firman, baik itu melalui para nabi, Tuhan Yesus sendiri dan rasul – rasul.
Dalam tahapan ini, apabila seseorang mendengarkan firman Tuhan lalu menerimanya dengan hati terbuka dan penuh penyerahan diri (percaya) lalu segera berkomitmen untuk bertobat dari segala kejahatannya, maka keselamatan sudah sebagai jaminan dalam hidupnya. Hal ini disimbolkan oleh baptisan air (Kis 10:43)
(Inilah yang disebut Baptisan Air)
Pada tahap ini, Roh Kudus bekerja melalui pemberitaan Firman, dan ALLAH lah yang memilih setiap manusia yang akan diselamatkannya, sebab hanya Roh ALLAH lah yang dapat menyelami sampai kedasar hati manusia tersebut.
2.
Tahap ke-2: Tunas yang bertumbuh menjadi pohon.
Tunas yang bertumbuh menjadi pohon ini melambangkan daripada iman yang benar / iman yang aktif yang hanya kita peroleh dari percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, yang sedang awal mula bertumbuh untuk menjadi besar dan berbuah.
Dalam tahapan ini, menerangkan kerohanian seorang percaya yang sedang bertumbuh agar menjadi pohon yang kuat dan dalam tahapan ini seorang percaya memerlukan Roh Kudus untuk turun dan tinggal di dalam hati orang percaya untuk menerangkan kehendak ALLAH di dalam dirinya sendiri dan untuk mengarahkan seorang percaya tersebut agar dapat sampai kepada segala kebenaran menurut standard ALKITAB.
Supaya hal ini dapat terpenuhi, maka kita wajib meminta dan merindukan Roh Kudus supaya dicurahkan dan tetap tinggal di dalam hati setiap kita yang percaya (Yoh 14: 26- 27)
(Inilah yang disebut Baptisan Roh)
Antara Kedua Tahapan ini jelas tercantum pada perkataan Yesus sebagai berikut:
[Yoh 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah]
3.
Tahap ke-3: Pohon yang berbuah lebat.
Pohon yang berbuah lebat ini menggambarkan dari kedewasaan iman di dalam Yesus Kristus yang oleh pimpinan Roh Kudus telah membuahkan pekerjaan – pekerjaan yang sesuai dengan hukum kasih / standar kebenaran Firman Tuhan. (Yoh 7:38).
Dalam tahapan ini, menerangkan bagaimana kerohanian seseorang percaya yang telah mencapai kedewasaan dan juga sedang menikmati janji – janji Tuhan atas hasil – hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar Hukum Kasih / Standar kebenaran Firman Tuhan.
Apabila iman seseorang sudah mencapai tahap ini, beberapa hal yang nampak dari orang percaya dengan tahapan ini adalah hikmat, penguasaan diri, kerendahan hati.
Pada Akhirnya apabila Iman tersebut dijaga dan dipelihara serta dibiarkan terus bertumbuh dan terus menerus berbuah di dalam kebenaran Firman ALLAH, maka percayalah bahwa manusia yang "berhasil" tersebut akan dipertemukan dengan Yesus (ALLAH ANAK) dalam posisi sebagai mempelai wanita pada saat Ia datang kedua kalinya di atas awan - awan permai, bukannya untuk dihakimi bersama dengan dunia yang jahat.